PA Online: Alki-TOP
|
Anak
PA Online Seri Alki-TOP edisi Juli 2025 mengajak peserta menyelami hati Allah terhadap anak-anak melalui empat topik yang saling terhubung. Rangkaian dimulai dengan meneladani sikap Yesus yang menghargai anak-anak dan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan iman yang murni seperti mereka (Markus 10:13–16), lalu dilanjutkan dengan kisah Samuel -- seorang anak muda yang belajar mendengar suara Tuhan sebagai bentuk respons iman yang peka dan taat (1 Samuel 3:1–10). Topik berikutnya menyoroti relasi anak dan orang tua, menekankan panggilan untuk taat dan membimbing dalam kasih serta hikmat Tuhan di tengah tantangan zaman modern (Efesus 6:1–4). Sebagai penutup, peserta diajak merenungkan perumpamaan anak yang hilang sebagai gambaran kasih Bapa yang setia menyambut dan memulihkan setiap anak-Nya yang kembali kepada-Nya (Lukas 15:17–24). Setiap sesi dirancang untuk mendorong peserta menggali firman Tuhan, berefleksi secara pribadi, dan merespons dengan tindakan nyata.
Sesi PA Online kali ini berfokus pada Markus 10:13 16, yang menampilkan bagaimana Yesus memandang anak-anak sebagai pribadi yang sangat berharga. Ketika para murid berusaha mencegah anak-anak datang kepada-Nya, Yesus justru menunjukkan ketidaksenangan dan berkata, "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku!" Melalui peristiwa ini, Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah diterima dengan hati yang tulus dan percaya seperti seorang anak -- tanpa ragu, tanpa kepura-puraan, dan penuh keyakinan. Dalam sesi ini, peserta diajak mendiskusikan mengapa anak-anak memiliki tempat istimewa dalam Kerajaan Allah, bagaimana sikap mereka menjadi cerminan iman yang murni, serta tantangan apa saja yang membuat kita sulit datang kepada Tuhan dengan hati seperti anak kecil. Kita juga diajak merenungkan peran gereja dan setiap pribadi dalam mengasihi serta melindungi anak-anak maupun mereka yang sering dipandang kecil atau lemah. Harapannya, sesi ini bukan sekadar memperkaya pemahaman, tetapi juga mendorong tindakan nyata -- mulai dari membuka hati, menghargai anak-anak, hingga membangun sikap iman yang sederhana dan tulus. |
Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Yesus dan Anak-Anak dalam Markus 10:13-16.
- Simak: Mengapa orang-orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus? Namun, siapa yang memarahi orang-orang yang membawa anak-anak kecil itu? (ayat 13)
- Analisa: Apakah artinya "Kerajaan Allah"?
- Belajar: Apa yang bisa kita pelajari dari sikap Yesus terhadap anak-anak dalam Markus 10:13–16?
- Doa/Diskusi: Mengapa banyak dari kita tidak bisa datang kepada Yesus dengan sikap seperti anak kecil (tanpa ragu, tanpa topeng, dan penuh kepercayaan)?
- Aplikasi: Ambillah satu langkah sederhana yang bisa kamu lakukan minggu ini untuk menunjukkan bahwa kamu peduli dan menghargai anak-anak atau orang yang dianggap kecil? Jelaskan!
|
|
2. Samuel Mendengar Suara Tuhan (1 Samuel 3:1–10)
Sesi ini mengajak kita belajar dari kisah Samuel, seorang anak muda yang belajar mendengar suara Tuhan di tengah masa ketika firman Tuhan jarang disampaikan. Melalui 1 Samuel 3:1 10, kita diajak memahami bagaimana Allah memanggil Samuel secara pribadi dan berulang kali, serta menyediakan bimbingan melalui Eli agar Samuel dapat mengenali suara-Nya. Kisah ini mengajarkan bahwa panggilan Tuhan tidak bergantung pada usia, melainkan pada kerendahan hati dan ketaatan seseorang. Dalam sesi ini, peserta diajak merenungkan tantangan rohani masa kini -- bagaimana membedakan suara Tuhan dari suara lain atau dari pikiran sendiri, sebagaimana Samuel yang awalnya belum mengenali suara Tuhan. Peserta juga didorong untuk merefleksikan pengalaman pribadi mereka saat mendengar panggilan Tuhan, serta mengingat siapa sosok pembimbing rohani yang pernah membantu mereka memahami firman dengan benar. Kita pun belajar bahwa Tuhan memanggil dengan penuh kesabaran dan pada waktu-Nya yang tepat. Harapannya, sesi ini memotivasi setiap peserta untuk membuka hati dan telinga rohani, melatih kepekaan terhadap suara Tuhan sejak dini, dan memiliki keberanian untuk menaati panggilan-Nya dalam hidup. |
Berikut contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Samuel Mendengar Suara Tuhan dalam 1 Samuel 3:1–10.
- Simak: Apa yang kamu ketahui tentang Samuel berdasarkan ayat 1 dan 3?
- Analisa: Jelaskan mengapa "firman TUHAN jarang pada masa itu", dan apa dampaknya bagi kehidupan rohani bangsa Israel! (lihat Hakim-hakim 21:25)
- Belajar: Apa yang bisa kita pelajari dari panggilan Allah kepada Samuel yang masih sangat muda?
- Doa/Diskusi: Mengapa Tuhan memanggil Samuel berulang kali, bukannya langsung menyatakan Diri-Nya secara jelas? Apa makna rohaninya?
- Aplikasi: Samuel butuh bimbingan Eli untuk mengenali suara Tuhan yang memanggilnya. Dalam kehidupanmu, siapa yang pernah membantumu memahami suara Tuhan/firman Tuhan dengan benar? Sharing-kan.
|
|
Sesi ini mengajak peserta menyelami firman Tuhan dari Efesus 6:1 4, yang menegaskan pentingnya ketaatan dan penghormatan anak kepada orang tua, sekaligus tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak dengan kasih dan hikmat. Di tengah perkembangan zaman digital dan kehadiran teknologi seperti AI, dinamika relasi dalam keluarga menjadi semakin kompleks. Namun, firman Tuhan tetap relevan dan menjadi pegangan yang kokoh. Rasul Paulus menekankan bahwa ketaatan anak harus dilakukan "di dalam Tuhan" -- bukan sekadar bentuk kepatuhan lahiriah, melainkan ketaatan yang lahir dari kasih dan iman. Orang tua pun diingatkan agar tidak membangkitkan amarah dalam diri anak, melainkan membimbing mereka dengan sabar berdasarkan ajaran Tuhan. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat tersebut secara saksama, menggali makna ketaatan dan penghormatan yang sejati, serta membagikan tantangan nyata yang dihadapi dalam kehidupan keluarga masa kini. Selain itu, diskusi juga akan mencakup bagaimana komunitas gereja dapat turut mendukung orang tua dalam menjalankan peran penting mereka dalam membentuk generasi yang takut akan Tuhan. |
Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Anak dan Orang Tua dalam Efesus 6:1-4.
- Simak: Apa perintah Paulus kepada anak-anak dalam ayat 1?
- Analisa: Paulus menekankan bahwa ketaatan anak-anak kepada orang tua harus "di dalam Tuhan", apa artinya?
- Belajar: Apakah nasihat Paulus kepada anak-anak tentang menaati dan menghormati orang tua masih berlaku hingga sekarang? Jelaskan
- Doa/Diskusi: Apa tantangan terbesar anak-anak generasi digital dalam menaati dan menghormati orang tua?
- Aplikasi: Sebagai anak, adakah sikap kamu yang belum menghormati orang tua? Apa langkah konkret yang bisa kamu ambil untuk memperbaiki atau memulihkan relasi tersebut?
|
|
Lukas 15:17-24 menjadi dasar pembelajaran dalam sesi PA Online kali ini dengan tema Anak yang Hilang. Melalui perumpamaan Yesus, kita diajak mengikuti perjalanan seorang anak yang menyadari kesalahannya dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Namun, sorotan utama justru tertuju pada sang ayah -- gambaran tentang Allah yang bukan hanya menunggu, melainkan berlari menyambut, memeluk, dan memulihkan anak-Nya dengan kasih yang tanpa syarat. Sesi ini mengajak peserta memahami makna pertobatan yang sejati, meresapi kasih Bapa yang memulihkan, serta menafsirkan simbol-simbol seperti jubah, cincin, dan kasut yang menegaskan bahwa identitas kita sebagai anak tidak pernah hilang. Peserta juga diajak merefleksikan bagian-bagian dalam hidup yang perlu "kembali kepada Bapa", sambil menyadari bahwa kasih Allah selalu lebih besar daripada kegagalan dan dosa kita. Pesan utamanya jelas: Allah merindukan anak-anak-Nya untuk pulang. Siapkah kita kembali? |
Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Anak yang Hilang dalam Lukas 15:17-24.
- Simak: Ceritakan secara singkat perumpamaan tentang Anak yang Hilang? (ayat 11-16)
- Analisa: Anak itu berkata bahwa ia telah berdosa "terhadap sorga dan terhadap bapa". Apa maksudnya?
- Belajar: Pelajaran apa yang kamu dapatkan dari si anak Bungsu? Bagaimana dengan si anak Sulung?
- Doa/Diskusi: Apakah reaksi sang ayah menggambarkan karakter Allah dalam menerima orang berdosa yang bertobat? Jelaskan.
- Aplikasi: Apakah ada area dalam hidupmu saat ini yang perlu "bangkit dan kembali kepada Bapa"? Belajar dari perumpamaan ini, langkah apa yang akan kamu ambil untuk kembali kepada Bapa?
|
|
|
Alat PA21
|
|
Sahabat SABDA, kini belajar Alkitab menjadi semakin seru dan interaktif! Yayasan Lembaga SABDA telah mengembangkan berbagai situs yang terintegrasi dengan Alkitab GPT (Bible AI), memungkinkan Anda berdiskusi langsung dengan kecerdasan buatan untuk memperdalam pemahaman akan firman Tuhan. Baik saat membaca, mendengarkan, menonton, maupun merenungkannya secara pribadi, Alkitab GPT siap membantu proses pembelajaran Anda. |
|
Mari kenali situs-situs SABDA yang sudah terhubung dengan Alkitab GPT dan temukan bagaimana Anda bisa menggunakannya dalam Pendalaman Alkitab (PA) secara lebih praktis dan bermakna! |
- Alkitab SABDA
Alkitab SABDA adalah salah satu situs studi Alkitab paling lengkap yang tersedia secara online dan gratis. Situs ini menyediakan perpustakaan digital yang kaya, mencakup tafsiran, leksikon, bahasa asli Alkitab, referensi silang, dan berbagai alat bantu studi lainnya semuanya terintegrasi dalam satu sistem yang mudah digunakan. Kini, situs ini juga telah terhubung dengan Alkitab GPT melalui fitur boks temuan. Anda dapat memilih pasal Alkitab, lalu pada halaman pasal tersebut, temukan boks temuan, klik menu PA dengan AI , dan langsung ajukan pertanyaan seputar teks yang sedang dipelajari. Alkitab GPT akan memberikan jawaban dan wawasan tambahan yang membantu pendalaman Alkitab secara lebih menyeluruh. Fitur ini sangat cocok digunakan untuk PA pribadi, persiapan mengajar, maupun diskusi kelompok.
- Alkitab Mobi
Alkitab.mobi hadir sebagai solusi praktis bagi siapa saja yang ingin membaca Alkitab dalam berbagai versi langsung melalui perangkat mobile. Situs ini menyediakan lebih dari 15 versi Alkitab dalam bahasa Indonesia, termasuk versi dalam bahasa suku dan bahasa Inggris, yang dapat dibaca secara paralel per ayat maupun per pasal. Dengan tampilan yang ringan dan akses cepat, Alkitab.mobi kini juga telah terintegrasi dengan Alkitab GPT (Bible AI). Cukup buka pasal yang ingin dipelajari, lalu gulir ke bawah untuk menemukan fitur "Studi Alkitab dengan AI". Melalui fitur ini, Sahabat SABDA dapat langsung mengajukan pertanyaan seputar isi ayat atau tema yang sedang dipelajari, dan AI akan memberikan jawaban yang memperdalam pemahaman Alkitab secara praktis. Alkitab.mobi sangat ideal untuk digunakan kapan saja dan di mana saja, tanpa khawatir terhadap keterbatasan koneksi internet.
- BaDeNo
BaDeNo (Baca, Dengarkan, Nonton) adalah sebuah gerakan sekaligus ekosistem digital yang mengajak kita berinteraksi dengan Alkitab secara menyeluruh melalui teks, audio, dan video. Situs sabda.id/badeno menyediakan rencana baca Alkitab yang sistematis dan berbasis multimedia, dirancang khusus untuk generasi digital yang memiliki beragam gaya belajar. Di BaDeNo, Sahabat SABDA dapat membaca teks Alkitab dalam berbagai bahasa dan versi, mendengarkan Alkitab audio, serta menonton video Alkitab yang telah dikurasi sesuai dengan rencana baca harian. Selain itu, tersedia fitur BaDeNo Plus yang menyediakan bahan studi tambahan seperti topik khusus, kamus, dan materi belajar yang kini juga terintegrasi dengan Alkitab GPT (Bible AI) melalui ikon + (BaDeNo AI). Melalui fitur ini, pengguna dapat langsung bertanya kepada AI untuk memperdalam pemahaman akan firman Tuhan secara interaktif. BaDeNo hadir untuk merevolusi cara kita membaca Alkitab di abad ke-21 bukan sekadar teks yang diam, melainkan firman yang hidup dan dapat dinikmati dengan cara yang relevan bagi zaman ini.
- Alkitab Karaoke
Alkitab Karaoke memudahkan pengguna untuk membaca dan mendengarkan Alkitab secara bersamaan. Saat audio Alkitab diputar, teks ayat akan disorot secara otomatis sehingga mempermudah pembacaan mengikuti alur suara. Fitur ini dikembangkan oleh Yayasan Lembaga SABDA untuk mendukung pengalaman belajar firman Tuhan yang menyenangkan, interaktif, dan mudah diakses. Kini, Alkitab Karaoke juga telah terintegrasi dengan Alkitab GPT. Cukup gulir ke bagian bawah halaman pasal dan ayat, lalu temukan fitur "Studi Alkitab dengan AI" untuk memulai pendalaman Alkitab secara interaktif dengan bantuan AI.
- Komik.App
Komik.APP menghadirkan pengalaman belajar Alkitab yang menyenangkan dan visual melalui berbagai komik Alkitab serta media visual lainnya, sehingga kisah-kisah dalam Alkitab menjadi lebih hidup dan mudah dipahami. Situs ini juga menawarkan Komik Zone, sebuah ruang belajar interaktif yang dirancang untuk memperdalam pemahaman rohani melalui pendekatan visual. Kini, Komik.APP telah terintegrasi dengan Alkitab GPT (Bible AI), yang semakin memperkaya pengalaman membaca. Saat membuka halaman komik, AI akan muncul secara otomatis untuk mendampingi proses studi dan membantu memahami makna rohani di balik setiap gambar dan cerita.
|
Kini tersedia semakin banyak alat PA21 yang dapat digunakan Sahabat SABDA sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Mari eksplorasi berbagai fitur yang tersedia dan rasakan sendiri bagaimana kehadiran AI dapat memperkaya pengalaman Pendalaman Alkitab. Bagikan juga pengalaman Anda dalam menggunakan teknologi ini kepada sesama. Bersama, kita membangun budaya PA yang lebih segar, kreatif, dan relevan pada era digital ini. |
|
|
Artikel PA21
|
12 Prinsip Alkitabiah dalam Membesarkan Anak
|
Prinsip-prinsip membesarkan anak yang baik didukung oleh Alkitab. Berikut ini adalah 12 petunjuk untuk membantu orang tua agar berhasil membimbing anak-anak mereka melewati masa-masa perkembangan. |
|
- Mulai Sejak Dini
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya, dia tidak akan menyimpang dari jalan itu" (Amsal 22:6, AYT). Dalam bahasa Ibrani berarti sejak bayi hingga remaja, sedangkan "mendidik" memiliki arti mempersempit atau membatasi. Mendidik anak berarti pengajaran yang tepat sesuai dengan usia anak, dan itu dimulai sejak bayi.
- Menghadirkan Sebuah Front Persatuan
"Sebab, Allah bukanlah Allah dari kekacauan, melainkan damai sejahtera" (1 Korintus 14:33, AYT). Orang tua harus sepakat tentang metode dan praktik yang akan mereka gunakan dalam membesarkan anak-anak mereka.
- Mengasihi Anak Anda
"Perhatikanlah betapa besarnya kasih yang Bapa karuniakan kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah" (1 Yohanes 3:1, AYT). Sebagaimana Allah mengasihi kita dalam keadaan kita sebagai manusia yang tidak sempurna, demikian pula kasih kita kepada anak-anak kita seharusnya tidak bergantung pada kinerja yang sempurna.
- Mendisiplinkan Anak Anda
"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan mencambuk orang yang diterima-Nya sebagai anak" (Ibrani 12:6, AYT). Disiplin adalah penguatan dari pengajaran dan diterapkan dengan kasih.
- Kendalikan Emosi Anda Ketika Mengajar Anak-Anak
"Orang yang lambat marah lebih baik daripada orang yang kuat" (Amsal 16:32, AYT). Cara kita merespons anak-anak kita mengajarkan mereka bagaimana menghadapi situasi dalam kehidupan mereka sendiri.
- Konsisten
"Yesus Kristus tetap sama, kemarin, hari ini, dan sampai selama-lamanya"(Ibrani 13:8, AYT). Konsistensi memungkinkan anak untuk mengembangkan kepercayaan dan keyakinan pada Anda dan instruksi Anda.
- Jangan Pernah Meremehkan Pentingnya Sikap
"Sebab Aku telah menolak dia. Allah tidak melihat seperti manusia melihat, sebab manusia melihat yang ada di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7, AYT). Kepatuhan yang dipaksakan tidak akan menghasilkan kualitas karakter seperti halnya sikap permisif. Karakter adalah apa yang ada di dalam diri kita?hati.
- Berikan Anak Anda Karunia Kedewasaan Emosional
"Bagaikan kota yang roboh tanpa tembok, seperti itulah orang yang tidak bisa mengendalikan diri" (Amsal 25:28, AYT). Situasi kehidupan paling baik ditangani dengan pemikiran yang jernih dan bukan dengan reaksi emosional
- Tetapkan Batas-Batas Otoritas yang Tepat
"Orang yang lambat marah lebih baik daripada orang yang kuat" (Amsal 16:32, AYT). Cara kita merespons anak-anak kita mengajarkan mereka bagaimana menghadapi situasi dalam kehidupan mereka sendiri.
- Jadilah Seperti Apa yang Anda Inginkan Anak Anda Menjadi
"Biarlah terangmu juga bercahaya dengan cara yang sama supaya mereka dapat melihat perbuatan-perbuatanmu yang baik" (Matius 5:16, AYT). Teladan orang tua berbicara lebih keras daripada kata-kata.
- Menetapkan Standar Moral yang Tinggi
"Bersukacitalah, hai orang muda, dalam masa mudamu... Namun, ketahuilah bahwa untuk semuanya itu, Allah akan membawamu ke pengadilan" (Pengkhotbah 11:9, AYT). Jangan takut untuk meningkatkan standar perilaku yang dapat diterima dan tantanglah anak-anak Anda untuk mencapainya. Mereka bisa melompat lebih tinggi dari harapan kebanyakan orang tua
- Sadarilah bahwa Karakter yang Benar Dibentuk oleh Moralitas yang Saleh
"Ingatlah selalu perintah-perintah yang kusampaikan kepadamu hari ini. Kamu harus mengajarkan semuanya itu terus-menerus kepada anak-anakmu" (Ulangan 6:6-7, AYT). Moralitas yang relatif hanya menghasilkan karakter yang relatif.
|
|
|
|
Anda menerima publikasi ini karena Anda terdaftar sebagai pelanggan publikasi PA21
dengan alamat: : $subst('Recip.EmailAddr').
|
Untuk mengirim persembahan: BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
© 2025 – Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
|
|
|